Heloo !
Tak terasa sudah berhari - hari saya absen berkicau di blog ini. Sepertinya ada yang kurang. Terakhir cerita saya ttg energi alternatif, namun belum sempat blog tsb saya rampungkan, eh tiba – tiba kompienya error. Jadilah tulisan saya yang berentet itu hilang tanpa jejak. Mau ditulis kembali, idenya sudah keburu menguap. Akhirnya, blog ttg energy alternatif itu muncul hanya setengah badan. Alias belum kelar. Nah berhubung hari ini adalah World Water Day atau Hari Air Sedunia. Saya pengen banget membahas hal tentang Air. Apa itu ? apa itu ? Mau tau lengkapnya ? Yuk, cekidottttt.. :D
Air…
Coba katakan bumi sebelah mana yang tidak terdapat air. Bumi kita yang bulat ini, konon terdiri atas 97 % air laut dan 3 % air yang dapat dikonsumsi.
Namun seiring dengan pertambahan waktu, kondisi air yang kita jumpai saat ini tak seperti waktu lampau. Debit air mulai menyusut, kualitas air makin menurun. Penggundulan hutan di wilayah tangkapan air dan limbah yang dibuang ke air digadang – gadang merupakan penyebabnya.
Berikut ini adalah sejumlah fakta tentang air :
# Konon, air minum yang layak di konsumsi di bumi jumlahnya tinggal 1 persen. Dari 1 persen ini, hanya sekitar 0.62 % air yang benar – benar bisa dikonsumsi.
# Israel merupakan negara #1 yang gencar melakukan daur ulang air. Israel menjadikan daur ulang air sebagai bagian integral dari kehidupan sehari – hari – meski sebagian masyarakat tidak menyadari hal tersebut.
Lebih dari 80 % limbah rumah tangga didaurulang, yaitu sebesar 400 juta kubik per tahun (Sumber Kementrian Lingkungan Hidup Israel). Angka rasio ini 4x lebih tinggi dari negara manapun di dunia.
# 50% persediaan air layak minum hanya tersedia di 6 negara di dunia diantaranya : Brazil, Kanada, China, Kolombia dan Indonesia
# Meski sejumlah negara kebutuhan airnya tercukup namun ada juga negara – negara yang belum mendapat pasokan air yang layak, contohnya seperti di Afrika Selatan. Majalah Science menulis, penduduk miskin di sana tidak memiliki persediaan air yang memadai selama puluhan tahun karena kebijakan apartheid pemerintah sebelumnya.
# Di Indonesia, beberapa wilayah juga mengalami krisis air. Di wilayah pengunungan Jawa Barat misalnya. Kebutuhan air sulit untuk dipenuhi karena letak permukiman masyarakat yang berada di punggungan gunung. Namun ada juga masyarakat yang dapat memenuhi kebutuhan airnya meski wilayah tempat tinggalnya terletak di ketinggian. Kebanyakan masyarakat membuat bak penampungan berukuran besar yang meneruskan air ke sejumlah rumah – rumah penduduk melalui selang – selang yang tersambung.
Meski air hingga kini merupakan kebutuhan penting bagi makhluk hidup, tetapi sayangnya upaya untuk menjaga keberlangsungan sumber daya air belum kompak dilakukan. Di perkotaan sering kita jumpai pemborosan air oleh pengguna rumah tangga, belum lagi munculnya kasus penebangan liar yang perlu ditangani secara serius.
No comments:
Post a Comment